Kasus Cacar Monyet ‘Mpox’ di RI Tertular Lewat Hubungan Badan
Kasus cacar monyet dalam sebulan terakhir, pasien cacar monyet atau Mpox di Indonesia meningkat pesat. Saat ini telah terkonfirmasi sebanyak 33 kasus yang tersebar di beberapa wilayah, yakni DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung hingga Bekasi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan Ri dari Maxi Rein Rondonuwu menyebut seluruh pasien masih terus di pantau dengan proses isolasi ketat di rumah sakit meskipun bergejala ringan.
“Total sampai pagi hari ini konfirmasi 33 kasus, sembuh 3 orang, suspek 14 kasus dan discarded 78 orang,” konfirmasi dari Maxi saat di hubungi tim geraibunga.id.
“Tambahan wilayah lain ada satu dari Kota Bekasi,” tambahnya.
Satu kasus terbaru di Kota Bekasi masih berasal dari kelompok rentan di usia 25-39 tahun. Belum di ketahui pasti bagaimana gejala awal yang di keluhkan, tetapi pasien merupakan hasil surveilans dan kontak erat dari sumber penularan yang sama, yakni aktivitas hubungan badan.
Sebaran detail kasus seperti berikut:
DKI Jakarta
- Jakarta Selatan: 10 Kasus
- Jakarta Barat: 7 Kasus
- Jakarta Timur: 4 Kasus
- Jakarta Utara: 3 Kasus
- Jakarta Pusat: 2 Kasus
Banten
- Tangerang: 2 Kasus
- Kota Tangerang Selatan: 2 Kasus
- Kota Tangerang: 1 Kasus
Jawa Barat
- Kota Bandung: 1 kasus
- Kota Bekasi: 1 kasus
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut kebanyakan pasien Mpox memiliki riwayat penyerta infeksi menular kelamin seperti sifilis. Beberapa di antara mereka juga merupakan orang dengan HIV.
Di tengah merebaknya kasus Mpox, ahli epidemiologi Dicky Budian dari Universitas Griffith Australia khawatir jika virus sudah menyebar lebih luas tanpa di sadari. Hal ini di karenakan transisi banyak terjadi di kelompok rentan yang kerap takut mendapatkan diskriminasi jika berinisiatif mendatangi fasilitas kesehatan.
Baca Juga: https://talen.id/whatsapp-business-mendukung-umkm-di-indonesia/
“Ini bukan hal yang mengagetkan dan juga semakin menguatkan, bahwa kecendrungan penyakit kasus cacar monyet Mpox ini akan jadi epidemi, bukan pandemi ya. Tapi, yang akan menyebar secara silent (diam – diam) kecendrungannya,” beber Dicky kepada geraibunga.id.
Dicky pun mengimbau agar pemerintah menggencarkan vaksinasi kasus cacar monyet Mpox khususnya untuk kelompok tentan. Pasalnya, kelompok rentan lain seperti ibu hamil dan anak – anak juga berisiko terpapar, jika sudah tertular case fatality rate kemudian mengingkat di dua kelompok tersebut.
Jauh sebelum itu, Dr Windy Keumala Budianti, SpKK dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menceritakan kronologi salah satu pasien yang datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan ruam.
Pasien mengira ruam dengan lenting berisi air merupakan gejala jerawat biasa yang sudah ada di kulitnya selama dua hari. Lalu, dia membiarkannya dan tak melakukan updaya untuk menyingkirkan dengan memencet ataupun tindakan lain. Kemudian ruam yang kemudian di ketahui sebagai lesi ini mulai menyebar ke bagian tubuh lain, tangan sampai di sekitar anus.
“Badannya sempat demam selama dua hari, tetapi nihil keluhan nyeri kepala dan nyeri otot. Pasien hanya merasakan nyeri pegal secara umum tiga hari sebelum muncul lesi,” cerita dokter Windy dalam webinar beberapa waktu lalu.